Custom Search

11.8.08

Langsing dengan Lipotomy

Pemeriksaan Khusus untuk Penderita Kolesterol

Menjaga tubuh tetap ramping bukan hal mudah. Terlebih bagi mereka yang sudah masuk golongan usia evergreen. Proses metabolisme tubuh seolah tak mau bekerja sama dengan keinginan tampil singset. Makin kita berumur, timbunan lemak kian terlihat di mana-mana.

Banyak cara dilakukan untuk mendapatkan kembali keindahan tubuh. Diet ketat, akupunktur, olahraga, konsumsi obat pelangsing, hingga merebahkan diri di meja operasi untuk menjalani tummy tuck atau liposuction.

Di antara ragam usaha itu ada satu cara lagi bernama lipotomy. Dia berasal dari kata lipo yang berarti lemak dan tomy yang berarti memecahkan. Teknik ini dilakukan untuk "mengambil" lemak dalam tubuh tanpa tindakan pembedahan. Proses berlangsung tanpa menimbulkan rasa sakit pada pasien.

"Pengerjaannya juga tidak lama. Satu kali perawatan 2-4 jam saja," tutur Dr Y.M. Ursula W.S, Dipl. CIBTAC, dokter di ESC (European Slimming Centre), yang terletak di Bukit Darmo Boulevard itu.

Lipotomy bisa dilakukan semua orang dengan usia 17-60 tahun tanpa ada pembedaan jenis kelamin. Tapi, program tersebut tidak untuk perempuan hamil. Sebenarnya, kata Ursula, mereka yang berusia 60 tahun ke atas bisa juga melakukannya. Tetapi, harus dicermati betul kondisi tubuhnya. Yang terpenting adalah tensi dan kandungan kolesterol. ''Kecenderungan usia tua, tensi sedikit lebih tinggi,'' tandasnya.

Normalnya kandungan kolesterol 200 mg/dl, trigliserida 150 mg/dl, dan tensi 120/80. Kalaupun angka yang dimiliki si pasien sedikit di atas angka itu, lipotomy masih diperbolehkan. Tetapi, jika selisihnya hingga dua kali lipat, kondisi tersebut harus dinormalkan dulu.

Biasanya mereka yang berusia 50 tahun ke atas banyak yang mengalami gangguan jantung dan diabetes. Lipotomy bisa dilakukan oleh pasien yang memiliki riwayat tersebut. Tetapi, untuk penyakit jantung, harus disertai tes kesehatan dahulu. Hal ini untuk mengetahui sebarapa parah penyakit yang diderita. ''Kalau payah jantung harus dipertimbangkan lagi,'' ungkap Ursula.

Untuk mengetahui adanya risiko penyakit jantung bisa dilihat melalui ukuran lingkar pinggang. Jika ukuran lingkar pinggang pria di atas 90 cm dan wanita di atas 80 cm, dia berisiko terkena jantung.

Lipotomy adalah metode pelangsingan yang langsung mengarah ke sel lemak. Sel-sel lemak pada bagian tubuh tertentu akan dipecah. Jika kebanyakan program pelangsingan hanya menghilangkan kadar air, lipotomy menghilangkan lemak di tubuh sehingga penurunan berat badan bersifat jangka panjang.

Sebelum melakukan lipotomy, pasien harus berkonsultasi dan tes kesehatan. Jika normal, pasien bisa melakukan perawatan di empat bagian tubuh sesuai keinginan dalam satu kali perawatan. Jika memiliki tensi dan kolesterol tinggi, terapi sekaligus hanya bisa dilakukan di dua bagian.

''Dikhawatirkan kalau nekat minta empat bagian ketika lemak yang keluar justru masuk darah, kolesterol bisa menjadi semakin tinggi," ujar Ursula. ''Kalau mau langsung empat bagian, ya kolesterol dan tensinya dinormalkan dulu," imbuhnya.

Pasien dengan kondisi tubuh tertentu, misalnya menggunakan alat pacu jantung atau pen, tetap bisa melakukan perawatan ini. Metode yang digunakan lipotomy 1.0. Yaitu proses pemecahan lemak dengan injeksi slimtonic. ''Sementara kalau kondisinya biasa, pasien bisa memakai teknik lipotomy 2.0. Proses sama hanya yang ini ditambah penggunaan ultrasound,'' tambah dokter yang punya hobi melukis itu.

Ursula menjelaskan, lipotomy biasanya cukup dilakukan satu kali. Hanya pasien yang ingin mengurangi lingkar tubuhnya sampai belasan cm harus datang beberapa kali. ''Kalau cuma 5-10 cm saja cukup satu kali perawatan,'' ujar Ursula.

Bagaimana hasilnya? ''Bagi lipotomy 2.0 pengurangan lingkar tubuh mencapai 3 cm dalam dua minggu. Sedangkan lipotomy 1.0 karena tanpa menggunakan ultrasound hasilnya bisa dilihat dalam waktu 1 bulan,'' jawabnya.

No comments: