
Tak lama setelah saya bangun tidur datanglah seorang kawan lama (foto bisa dilihat di samping) yg dulunya sempat akrab, baik hati, menyenangkan, tapi sekali lagi itu dulu...tapi semenjak dia, istrinya, dan teman2nya bilang mau menonjok sayalah, menampar dan kata2 yg tidak mengenakkan bagi saya. hal itu terjadi (mengata-ngatai) karena saya memberikan nasehat yg bagi saya dan beberapa orang dianggap masuk akal dianggap mengganggu kepentingan teman saya itu dan teman2nya. Yg menyedihkan adalah, setelah mengata-ngatai saya, tanpa rasa punya malu atau apalah, mereka2 (teman saya dan teman2nya) masih berani meminta bantuan kepada orang tua saya. Orang tua saya sudah saya beri tahu sebelumnya tentang hal itu (mengata-ngatai).
Tetapi, orang tua saya sih tetap membantu mereka. jawabnya simpel, bantu aja apa susahnya, begitu jawab orang tua saya. bapak saya pun menambahkan dalam peribahasa Jawa "telo gandhul wohing kates" (ketela yg di atas berbuah pepaya), yg artinya di dunia ini tak ada sesuatu yg gratis, bukan dalam artian material tetapi lebih ke sikap dan perilaku kita. jika kita melakukan kebaikan, jika kita melakukan kejahatan, maka pada suatu saat kita juga akan memperoleh balasan yg sama. akankah kebaikan atau kejahatan yg kita lakukan akan dibalas kepada kita sendiri, keluarga kita, saudara2 kita atau bahkan anak kita nanti. begitu penjelasan bapak saya. ya sudahlah, meski saya bener2 ga suka terhadap teman saya itu, ga bisa melakukan apapun juga. saya jadi teringat apa yg tertulis "siapa yg menabur maka dia akan menuai". begitu kira2...
y sudah, tak adus dhisikkkkkkkkkk...........
No comments:
Post a Comment